cover
Contact Name
Samanoi Halowo Fau
Contact Email
tunas@uniraya.ac.id
Phone
+6282286352622
Journal Mail Official
tunas@uniraya.ac.id
Editorial Address
Jln. Pramuka, Nari-nari, Kelurahan Pasar Teluk Dalam, Kabuoaten Nias Selatan, Sumatera Utara
Location
Kab. nias selatan,
Sumatera utara
INDONESIA
TUNAS: Jurnal Pendidikan Biologi
Published by Universitas Nias Raya
ISSN : 27151999     EISSN : 28290909     DOI : 10.57094
Tunas: Jurnal Pendidikan Biologi adalah publikasi berkala sebagai sarana untuk menyebarluaskan hasil penelitian dan pengetahuan di bidang pendidikan biologi. Menerima sumbangan naskah yang belum pernah diterbitkan atau dikirim ke jurnal lain terkait pendidikan biologi dan ilmu biologi dengan topik: (1) pengajaran dan pembelajaran; (2) studi kasus, studi pelajaran, penelitian tindakan kelas, eksperimen, dan lain-lain; (3) kurikulum pendidikan; (4) evaluasi pembelajaran; (5) Media pembelajaran; (6) pengembangan bahan ajar; (7) manajemen sekolah atau manajemen laboratorium; (8) masalah/tren di bidang pendidikan; dan (9) ilmu biologi.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 1 (2022): TUNAS: Jurnal Pendidikan Biologi" : 6 Documents clear
PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH CAIR AMPAS TAHU TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) Teresia Buulolo; Amaano Fau; Yohanna Theresia V. Fau
Tunas: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 3 No 1 (2022): TUNAS: Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Nias Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.715 KB)

Abstract

Limbah cair ampas tahu merupakan hasil sampingan industri pembuatan tahu yang selama ini dibuang begitu saja dan belum ada masyarakat yang memanfaatkan limbah cair ampas tahu ini sebagai pupuk organik cair terhadap pertumbuhan tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan limbah cair ampas tahu terhadap pertumbuhan tanaman terung ungu (Solanum melongenaL.) dengan menggunakan metode penelitian eksperimen murni (true experiment) dengan pendekatan kuantitatif dan desain penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL). Sampel penelitian ini adalah tanaman Terung ungu terdiri atas 5 (lima) perlakuan termasuk kontrol (P0) dan 5 (lima) kali ulangan sehingga terdapat 25 batang tanaman terung ungu. Perlakuan yang diterapkan adalah P0 (tanpa penggunaan limbah cair ampas tahu), P1=25 mL, P2=50 mL, P3=75 mL dan P4=100 mL. Data penelitian dianalisa dengan menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 20 dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov untuk uji normalitas, uji homogenitas dan One Way ANOVA untuk uji hipotesis. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu penggunaan limbah cair ampas tahu memberikan pengaruh terhadap tinggi batang, diameter batang, jumlah helaian daun tanaman terung ungu. Saran dari peneliti, hendaknya masyarakat menggunakan limbah cair ampas tahu sebagai pupuk organik cair terhadap pertumbuhan tanaman, guna mengurangi penggunaan pupuk anorganik.
PEMANFAATAN DAUN BANDOTAN (Ageratum conyzoides L.) SEBAGAI OBAT TRADISIONAL DI DESA BAWOZA’UA KECAMATAN TELUKDALAM KABUPATEN NIAS SELATAN Sari Kristian Harefa; Ujianhati Zega; Adam Smith Bago
Tunas: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 3 No 1 (2022): TUNAS: Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Nias Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.348 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis penyakit yang dapat disembuhkan daun bandotan, untuk mengetahui cara pengolahan/ peracikan daun bandotan sebagai obat tradisional, dan untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang pemanfaatan daun bandotan sebagai obat tradisional di Desa Bawoza’ua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.Teknik analisis data yang digunakan yaitu melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Berdasarkan hasil dan temuan penelitian yang telah dilaksanakan, adapun jenis-jenis penyakit yang bisa disembuhkan daun bandotan yaitu demam, batuk, malaria, masuk angin, bengkak akibat luka, dan perut kembung. Cara meracik/mengolah daun bandotan sebagai obat tradisional dengan cara dibakar, direbus, dan ditumbuk. Dari hasil penelitian tersebut peneliti menyimpulkan bahwa pemanfaatan daun bandotan sebagai obat tradisional di Desa Bawoza’ua sudah menjadi tradisi leluhur dan merupakan warisan turun temurun, hal tersebut karena daun bandotan yang digunakan memiliki khasiat dalam menyembuhkan dan mencegah penyakit. Adapun saran yang ditawarkan peneliti kepada masayarakat Desa Bawoza’ua untuk terus memanfaatkan daun bandotan sebagai obat, dan membudidayakannya agar tidak punah.
PENGARUH LIMBAH KULIT BAWANG MERAH TERHADAP PERTUMBUHAM TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) Yuliana Megawati Ndruru; Yan Piter Basman Ziraluo; Amaano Fau
Tunas: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 3 No 1 (2022): TUNAS: Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Nias Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.226 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh limbah kulit bawang merah terhadap pertumbuhan tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.). jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode eksperimen murni (True Experimen) dengan desain rancangan acak lengkap (RAL). Populasi penelitian ini adalah tanaman kacang panjang sebanyak 20 polybag dan sampel penelitian ini adalah tanaman kacang panjang dengan lima perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah P0 (tanpa pemberian limbah kulit bawang merah) P1 (15 mL), P2 25 (mL), P3 (35 mL), dan P4 (45 mL). Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk uji normalitas, uji homogenitas, uji anova dan uji hipotesis, dan dilanjutkan dengan uji BNT dengan menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 20. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa, penggunaan limbah kulit bawang merah berpengaruh terhadap tinggi batang, diameter batang dan jumlah daun tanaman kacang panjang. Dari hasil analisis, rata-rata penggunaan limbah kulit bawang merah yang berbeda-beda memiliki tinggi batang, diameter batang dan jumlah daun yang lebih baik dibandingkan dengan yangtidak menggunakan limbah kulit bawang merah. Saran yang ditawarkan peneliti, hendaknya penggunaan limbah kulit bawang merah lebih ditingkatkan untuk mengurangi penggunaan pupuk anorganik serta memanfaatkan sumberdaya alam yang ada.
PENGARUH LARUTAN AJINOMOTO (MONOSODIUM GLUTAMAT ) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SELEDRI (APIUM GRAVEOLUS L.) Marturia Kharisda Wati Giawa; Ujianhati Zega; Amaano Fau
Tunas: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 3 No 1 (2022): TUNAS: Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Nias Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (741.821 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh larutan ajinomoto terhadap pertumbuhan tanaman Seledri (Apium GraveolusL.). Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode eksperimen murni (True Eksperimen) dengan desa dalam rancangan acak lengkap (RAL). Populasi penelitian ini adalah seledri sebanyak 20 polibag dan sampel penelitian ini adalah tanaman seledri dengan lima perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah P0 (tanpa pemberian larutan ajinomoto) P1 (10 ml), P2 (20 ml), P3 (30 ml) dan P4 ( 40 ml). data penelitian ini di analisis dengan menggunakan Kolmogorov-sminorv untuk uji normalitas, uji homogenitas, uji anova dan uji hipotesis, dan dilanjutkan dengan uji BNT dengan menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Soluton) versi20. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa, penggunaan larutan ajinomoto berpengaruh terhadap tinggi batang dan jumlah helaian daun Seledri. Dari hasil analisis, rata-rata penggunaan larutan ajinomoto yang berbeda–beda memiliki tinggi batang dan jumlah helaian daun yang lebih baik dibandingkan dengan yang tidak menggunakan larutan ajinomoto. Saran yang ditawarkan peneliti, hendaknya penggunaan larutan ajinomoto lebih ditingkatkan untuk mengurangi penggunaan pupuk anorganik serta memanfaatkan sumber daya alam yang ada.
PEMANFAATAN DAUN SIRIH HIJAU (Piper Betle L) SEBAGAI OBAT TRADISIONAL DI KECAMATAN LAHUSA Lincah Cerdik Hulu; Amaano Fau; Murnihati Sarumaha
Tunas: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 3 No 1 (2022): TUNAS: Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Nias Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.687 KB)

Abstract

Berdasarkan observasi awal ditemukan bahwa masyarakat Kecamatan Lahusa khsusnya di Desa Hiliabõlata, Desa Tetezõu, Desa Bawõlato, Desa Bawõotaua, dan Desa Bawõzihõnõ daun sirih hijau, dimanfaatkan masyarakat sebagai obat sejak dahulu telah menjadi warisan turun temurun. Hingga sekarang, daun sirih masih banyak dimanfaatakan masyarakat sebagai pengobatan dalam mengobati jenis-jenis penyakit. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui jenis-jenis penyakit yang dapat diobati oleh daun sirih hijau (Piper betle L.), yang dimanfaatkan oleh masyarakat, 2) mengetahui cara mercik/mengolah daun sirih hijau (Piper betle L.) sebagai obat tradisional, 3) mengetahui presepsi masyarakat tentang daun sirih hijau (Piper betle L.) sebagai obat tradisional. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif dengan jumlah responden sebanyak 25 orang dalam satu desa berjumlah 5 orang. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara serta dokumentasi. Teknik analisis data melalui tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan atau verifikasi. Berdasarkan hasil temuan penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat 15 jenis penyakit yang diobati oleh daun sirih hijau (Piper betle L.) dimanfaatkan masyarakat Kecamatan Lahusa sebagai obat. Cara meracik obat Daun Sirih hijau tergantung jenis penyakit yang diobati. Masyarakat Desa Hiliabõlata, Desa Tetezõu, Desa Bawõlato, Desa Bawõotalua, dan Desa Bawõzihõnõ Kecamatan Lahusa berpresepsi baik terhadap daun sirih hijau. Saran, diharapkan dapat mempertahankan kebiasaan menggunakan daun sirih hiijau sebagai obat dan juga supaya dapat memperkaya dan menambah sumber informasi tantang obat daun sirih hijau yang ada disekitar kita.
PENGARUH PENGGUNAAN KULIT PISANG KEPOK (Musa parasidiaca) SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L.) Mekhiran Halawa; Amaano Fau; Murnihati Sarumaha
Tunas: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 3 No 1 (2022): TUNAS: Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Nias Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.427 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan kulit pisang kepok (Musa parasidiaca forma typica) sebagai pupuk organik cair terhadap pertumbuhan tanaman sawi hijau (Brassica juncea L). Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen murni (true experiment). Dengan desain penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL). Populasi penelitian ini adalah tanaman sawi hijau sebanyak 20 polybag dan sampel penelitian adalah tanaman sawi hijau dengan empat perlakuan lima ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah P0 (tanpa pupuk organik cair), P1 (10 ml), P2 (20 ml), P3 (30 ml), dan P4 (40 ml). Data penelitian ini dianalisis dengan uji kolmogorov-Smirnov untuk uji normalitas, uji homogenitas, dan uji Anova untuk uji hipotesis, dengan menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 20. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penggunaan kulit pisang kepok sebagai pupuk organik cair memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman sawi hijau (Brassica juncea L). Dari analisis, penggunaan pupuk organik cair yang berbeda-beda memiliki tinggi batang dan jumlah helaian daun yang lebih baik dibandingkan dengan yang tidak menggunakan pupuk organik khususnya pupuk organik cair. Saran lebih ditingkatkan lagi untuk mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan supaya memanfaatkan sumber daya alam yang ada.

Page 1 of 1 | Total Record : 6